BELAJAR DARI FILOSOFI SEEKOR KERA DAN BIJI DALAM LOBANG
Suatu hari, seekor monyet berjalan tanpa tujuan dan tanpa sengaja melihat sebuah lubang kecil yang tidak terlalu dalam. Karena rasa penasaran, monyet itu ingin memastikan apa isi lubang tersebut. Tanpa diduga, ia melihat satu buah biji kecil di dalamnya, yang tampak menarik untuk dijadikan santapan.
Biji itu berada di dasar lubang berukuran sekitar empat jari tangan monyet, dan kedalamannya seukuran panjang tangannya. Rasa lapar yang tak terbendung membuat sang monyet ingin segera meraihnya.
Setelah memastikan bahwa tangannya cukup kecil untuk masuk ke dalam lubang, monyet itu memasukkan tangan dan berusaha mengambil biji tersebut. Saat biji berhasil diraih, ia mengepalkan tangannya untuk mengeluarkannya. Namun, kepalan tangannya yang menggenggam biji membuatnya tersangkut di mulut lubang.
Usaha belum membuahkan hasil. Ia kembali berusaha mengeluarkan biji itu dari dalam lubang dengan penuh semangat dan ambisi.
Namun, karena terlalu keras berusaha dan tidak menyadari bahwa kepalan tangannya itulah yang menghalangi biji keluar, ia justru mengalami rasa sakit akibat tangannya terjepit di setiap sisi dinding lubang. Waktu terus berlalu, dan sang Kera tetap belum berhasil mengeluarkan biji tersebut.
Akhirnya, karena kelelahan dan kehabisan akal, Kera itu menyerah. Ia melepaskan genggaman tangannya dan membiarkan biji itu tertinggal di dalam lubang.
Hikmahnya adalah :
Belajar dari Kegagalan
• Pada akhirnya, sang monyet menyadari kesalahannya dan melepaskan biji tersebut. Ini adalah momen belajar yang penting: kita sering kali harus gagal terlebih dahulu, baru bisa memahami makna dari sebuah tindakan.
• Cerita ini juga mengajarkan bahwa melekat pada sesuatu yang tampaknya berharga, tapi tidak bisa kita miliki dengan bijak, bisa jadi malah merugikan. Terkadang, untuk maju atau keluar dari masalah, kita perlu belajar melepaskan.
Penutup Cerita: Hikmah yang Dapat Diambil
Dari kisah seekor Kera dan biji dalam lubang, kita belajar bahwa keserakahan sering kali justru menjadi jebakan bagi diri sendiri. Dalam hidup, tak semua yang terlihat menggiurkan layak untuk terus digenggam. Terkadang, melepaskan adalah satu-satunya jalan untuk membebaskan diri.
Sering kali kita terlalu fokus pada apa yang ingin kita raih, hingga lupa menimbang apakah perjuangan itu sebanding dengan yang kita korbankan. Dan ketika kita terus mengulangi cara yang sama tanpa hasil, mungkin saatnya kita berhenti sejenak—merenung, dan mencoba dengan cara yang lebih bijak.
Hidup bukan hanya tentang seberapa kuat kita berusaha, tapi juga seberapa dalam kita memahami makna dari setiap usaha itu sendiri.
I'M HUMAN_fandy W
Komentar
Posting Komentar